P |
erkembangan Penduduk Di Indonesia Pada Saat Ini
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu
tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Adapun faktor - faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah kelahiran, kematian, dan perpindahan
penduduk. Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami sedangkan perpindahan
penduduk adalah faktor non alami. Migrasi ada dua, yaitu migrasi masuk yang
artinya menambah jumlah penduduk sedangkan migrasi keluar adalah mengurangi
jumlah penduduk. Migrasi itu biasa terjadi karena pada tempat orang itu tinggal
kurang ada fasilitas yang memadai.
Penduduk
atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua orang yang
tinggal di daerah tersebut. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah
tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di
situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Semua
orang yang mendiami wilayah Indonesia disebut penduduk Indonesia. Berdasarkan
sensus penduduk yang diadakan setiap 10 tahun sekali, diperoleh data jumlah
penduduk Indonesia pada tahun 1961 sebanyak 97,1 juta jiwa, lalu pada tahun
1971 sebanyak 119,2 juta jiwa. Kemuadian pada tahun 1980 sebanyak 147,5 juta
jiwa, selanjutnya pada tahun 1990 sebanyak 179.321.641 juta jiwa, terakhir pada
tahun 2004 sebanyak 238.452 juta jiwa.
Sensus
penduduk (cacah jiwa) adalah pengumpulan, pengolahan, penyajian dan
penyebarluasan data kependudukan. Jumlah penduduk ditentukan oleh angka
kelahiran, angka kematian perpindahan penduduk. Pertumbuhan penduduk dan
tingkat pendidikan tiga alasan mengapa pertumbuhan penduduk yang tinggi akan
menghambat pembangunan. Meningkatkan konsumsi saat ini dan investasi yang
dibutuhkan untuk membuat konsumsi dimasa yang akan datang. Rendahnya sumber
daya perkapita akan menyebabkan penduduk tumbuh lebih cepat yang pada
gilirannya membuat investasi dalam kualitas manusia semakin sulit. Fakta
menunjukkan aspek kunci dalam pembangunan adalah penduduk yang semakin terampil
dan berpendidikan.
Di
banyaknya negara dimana penduduknya masih sangat bergantung dengan sektor
pertanian, pertumbuhan penduduk mengancam keseimbangan sumber daya alam karena
pertumbuhan penduduk memperlambat perpindahan penduduk dari struktur pertanian
modern dan pekerja modern lainnya. Pertumbuhan penduduk yang cepat membuat
semakin sulit melakukan perubahan yang dibutuhkan untuk meningkatkan perubahan
ekonomi dan sosial. Secara nasional, laju pertumbuhan penduduk relatif masih
cepat walaupun ada kecenderungan menurun. Pertumbuhan penduduk dan penyakit
yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Penduduk tidak akan jauh dengan masalah
kesehatan atau penyakit yang melanda penduduk tersebut,dikarenakan lingkungan
yang kurang terawat ataupun pemukiman yang kumuh, seperti limbah pabrik,
selokan yang tidak terawat yang menyebabkan segala penyakit akan melanda para
penghuni wilayah tersebut yang mengakibatkan kematian dan terjadi pengurangan
jumlah penduduk.
Demi
menjamin kesehatan bagi semua orang di lingkunan yang sehat, perlu jauh lebih
banyak daripada hanya penggunaan teknologi medikal, atau usaha sendiri dalam
semua sektor kesehatan. Pertumbuhan penduduk dan kelaparan. Jumlah penduduk
disuatu wilayah saat ini sangat mencemaskan selain bertambahnya jumlah penduduk
maka semakin sempit pula bagi mereka yang untuk mendapatka lapangan pekerjaan
ataupun untuk mencari mata pencarian mereka untuk menjalani kebutuhan hidup,
karena dapat menimbulkan angka kelaparan di bangsa ini akan bertambah yang
disebabkan masalah tadi, seperti sulitnya untuk berusaha mendapatkan kerja
untuk mencukupi kebutuhan hidup karena semakin padatnya penduduk maka semakin
sempit pula peluang mereka untuk mendapatkan kebutuhan yang mereka inginkan.
Berdasarkan
hal tersebut maka semoga pemerintah bisa lebih tegas lagi untuk menjalankan
program tersebut di antaranya mencegah orang untuk bermigrasi, karena dengan
migrasi banyak orang yang menganggur dan menyusahkan pemerintah untuk menyensus
selain itu para migrasi yang tidak bekerja hanya menjadi pengemis jalanan yang
menyebabkan kepadatan penduduk yang sia–sia dan menyebabkan banyak orang yang
kelaparan yang bisa mengakibatkan kematian.
Negara
Indonesia merupakan negara yang besar dan beraneka ragam etnis serta
budaya.Kemajuan negara sesungguhnya tergantung kepada tingkat pendidikan di
Negara tersebut, kualitas serta mutu pendidikan yang tingi dapat menjadi
jaminan untuk kemajuan dan kesejahteraan negara. Di tengah pertambahan jumlah
penduduk yang semakin tidak terkontrol membuat peningkatan kualitas di dunia
pendidikan merupakan pilihan yang harus dikedepankan. Perombakan sistem
ketransmigrasian juga akan mendukung pemerataan penduduk.Jadi, peningkatan
kualitas Pendidikan dan keefektifan pola transmigrasi dapat memperbaiki
kuterpurukan dalam mengurus kepadatan penduduk yang semakin hari kian menimbun.
Oleh
karena pertumbuhan penduduk dipengaruhi Tingkat pendidikan, Penyakit yang
Berkaitan dengan lingkungan hidup, kelaparan, kemiskinan dan keterbelakangan.
Maka kita harus bisa memperbaiki semua masalah itu,dan mulai mencari jalan
keluar yang terbaik agar semua permasalahan dinegara kita bia terselesaikan.
Dan masyarakatnya pun bisa hidup dengan sejahtera,karena tidak dipungkiri bahwa
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alam.Jadi tidak masuk
akal kalau masyarakatnya kebanyakan hidup dibawah garis kemiskinan.
A .Perkembangan Penduduk
Indonesia
1.
Landasan Perkembangan Penduduk Indonesia Penduduk adalah orang atau sekumpulan
orang-orang yang mendiami suatu tempat (kampung, negara, dan pulau) yang
tercatat sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku di tempat
tersebut. Berdasarkan tempat lahir dan lama tinggal penduduk suatu daerah dapat
dibedakan menjadi empat golongan, yaitu penduduk asli, penduduk pendatang,
penduduk sementara, dan tamu.
2. Penduduk asli adalah orang yang
menetap sejak lahir. Penduduk pendatang adalah orang yang menetap, tetapi lahir
dan berasal dari tempat lain. Penduduk sementara adalah orang yang menetap
sementara waktu dan kemungkinan akan pindah ke tempat lain karena alasan
pekerjaan, sekolah, atau alasan lain. Tamu adalah orang yang berkunjung ke
tempat tinggal yang baru dalam rentang waktu beberapa hari dan akan kembali ke
tempat asalnya.
3. Yang mendasari perkembangan penduduk di Indonesiaadalah banyaknya masyarakat yang menikahkananaknya yang masih muda. Dan gagalnya program (KB)Keluarga Berencana yang di usung oleh pemerintahuntuk menekan jumlah penduduk Indonesia. Karenafaktor – faktor tersebut tidak dapat berjalan dengansemestinya, maka penduduk Indonesia tidak terkendalidalam perkembangannya. Karena perkembanganpenduduk yang sangat tidak terkendali, maka banyakterjadinya kemiskinan, pengangguran, kriminalitas,gelandangan, anak jalanan, dan sebagainya.
4. Pertambahan Penduduk dan Lingkungan PemukimanBertambahnya penduduk jelas akan bertambah pulakepadatan pemukiman. Hal ini diakibatkan bertambahnyapopulasi manusia yang semakin banyak. Ini jelas akanterjadi kejenuhan yang ada di kota-kota besar sepertiJakarta . Bertambahnya penduduk jelas mempengaruhilingkungan seperti banyaknya sampah dan tata ruang ataukota yang sangat buruk dan menghilangkan keindahankota.
5. Lingkungan yang padat penduduknya biasanya dapatmengurangi keindahan tempat pemukiman tersebutseperti banyaknya sampah karena banyaknya pendudukyang membuang sampah sembarangan .Karena bertambah pesatnya penduduk terjadikesenjangan sosial, salah satunya rusaknya lingkunganpemukiman penduduk yang seharusnya pemukiman itutertata bersih,
3. Yang mendasari perkembangan penduduk di Indonesiaadalah banyaknya masyarakat yang menikahkananaknya yang masih muda. Dan gagalnya program (KB)Keluarga Berencana yang di usung oleh pemerintahuntuk menekan jumlah penduduk Indonesia. Karenafaktor – faktor tersebut tidak dapat berjalan dengansemestinya, maka penduduk Indonesia tidak terkendalidalam perkembangannya. Karena perkembanganpenduduk yang sangat tidak terkendali, maka banyakterjadinya kemiskinan, pengangguran, kriminalitas,gelandangan, anak jalanan, dan sebagainya.
4. Pertambahan Penduduk dan Lingkungan PemukimanBertambahnya penduduk jelas akan bertambah pulakepadatan pemukiman. Hal ini diakibatkan bertambahnyapopulasi manusia yang semakin banyak. Ini jelas akanterjadi kejenuhan yang ada di kota-kota besar sepertiJakarta . Bertambahnya penduduk jelas mempengaruhilingkungan seperti banyaknya sampah dan tata ruang ataukota yang sangat buruk dan menghilangkan keindahankota.
5. Lingkungan yang padat penduduknya biasanya dapatmengurangi keindahan tempat pemukiman tersebutseperti banyaknya sampah karena banyaknya pendudukyang membuang sampah sembarangan .Karena bertambah pesatnya penduduk terjadikesenjangan sosial, salah satunya rusaknya lingkunganpemukiman penduduk yang seharusnya pemukiman itutertata bersih,
nyaman,
dan indah terawat tetapi semuaberubah terbalik menjadi kotor dan berantakan.
6. Kemiskinan dan Keterbelakangan Pertumbuhan sangat berkaitan dengan kenaikan ataupun penurunan angka kematian dan kelahiran selain itu juga sangat berpengaruh dengan angka kemiskinan dan keterbelakangan yang mengakibatkan semakin menurunnya otonomi daerah tersebut.Hal itu terjadi dikarenakan beberapa hal seperti keadaan ekonomi yang mengakibatkan tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup sehingga banyak orang yang mengalami kemiskinan dan keterbelakangan karena dalam kebutuhan pokok yang mereka makan bisa jadi tidak bergizi dan tidak mengandung protein yang menunjang sehingga menyebabkan keterbelakngan mental, fisik, maupun sosial.
7. Kemiskinan adalah kurangnya kebutuhan dasar manusiaseperti air bersih , gizi , perawatan kesehatan , pendidikan ,pakaian dan tempat tinggal, karena ketidakmampuanuntuk mencukupi kebutuhan tersebut. Kemiskinan relatifadalah kondisi memiliki sumber daya yang lebih sedikitatau penghasilan kurang daripada yang lain dalammasyarakat atau negara, atau dibandingkan dengan rata-rata di seluruh dunia.
8. Selain itu juga hal tersebut bisa terjadi karena paramasyarakat di indonesia ini masih banyak yang tidakberminat dengan pendidikan sehingga mereka buta akanilmu pengetahuan dan menjadikan keterbelakangan.Jika kemiskinan terjadi hal buruk yang ada padamasyarakat ini adalah masih banyak orang yang tidak maumencari usaha atau malas bekerja, selain itu juga tidakmau belajar sehingga yang ada hanya kemiskinan yangmereka punya, tidak hanya kemiskinan secara materialtetapi kemiskinan pada ilmu pengetahuan dan sebagainya..
6. Kemiskinan dan Keterbelakangan Pertumbuhan sangat berkaitan dengan kenaikan ataupun penurunan angka kematian dan kelahiran selain itu juga sangat berpengaruh dengan angka kemiskinan dan keterbelakangan yang mengakibatkan semakin menurunnya otonomi daerah tersebut.Hal itu terjadi dikarenakan beberapa hal seperti keadaan ekonomi yang mengakibatkan tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup sehingga banyak orang yang mengalami kemiskinan dan keterbelakangan karena dalam kebutuhan pokok yang mereka makan bisa jadi tidak bergizi dan tidak mengandung protein yang menunjang sehingga menyebabkan keterbelakngan mental, fisik, maupun sosial.
7. Kemiskinan adalah kurangnya kebutuhan dasar manusiaseperti air bersih , gizi , perawatan kesehatan , pendidikan ,pakaian dan tempat tinggal, karena ketidakmampuanuntuk mencukupi kebutuhan tersebut. Kemiskinan relatifadalah kondisi memiliki sumber daya yang lebih sedikitatau penghasilan kurang daripada yang lain dalammasyarakat atau negara, atau dibandingkan dengan rata-rata di seluruh dunia.
8. Selain itu juga hal tersebut bisa terjadi karena paramasyarakat di indonesia ini masih banyak yang tidakberminat dengan pendidikan sehingga mereka buta akanilmu pengetahuan dan menjadikan keterbelakangan.Jika kemiskinan terjadi hal buruk yang ada padamasyarakat ini adalah masih banyak orang yang tidak maumencari usaha atau malas bekerja, selain itu juga tidakmau belajar sehingga yang ada hanya kemiskinan yangmereka punya, tidak hanya kemiskinan secara materialtetapi kemiskinan pada ilmu pengetahuan dan sebagainya..
B
PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN
Masalah kependudukan semakin hari
semakin menjadi perbincangan yang sangat penting di masyarakat. Laju
pertumbuhan penduduk yang kian bertambah dari tahun ke tahun menjadi perhatian
yang dikhawatirkan dapat memberikan negatif pada lingkungan. Laju pertumbuhan
penduduk yang cepat, penyebaran penduduk yang tidak merata dan kualitas
penduduk yang rendah merupakan ciri-ciri masalah kependudukan yang
mungkin dialami berbagai negara berkembang diseluruh dunia. Di Indonesia yang
merupakan negara terbesar dengan jumlah penduduk kurang lebih 205 juta jiwa,
tidak terlepas dari tekanan akan kebutuhan lahan pemukinan yang memadai.
Menurut Data Statistik Indonesia proyeksi laju pertumbuhan penduduk menunjukkan
bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun mendatang terus
meningkat yaitu dari 205,1 juta pada tahun 2010 menjadi 273,2 juta pada tahun
2025. Berikut ini data laju pertumbuhan penduduk Indonesia selama 25 tahun
kedepan mulai dari tahun 2000.
Tingkat pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali telah
mengakibatkan munculnya kawasan-kawasan permukiman kumuh dan squatter
(permukiman liar). Pencapaian upaya yang dilakukan dalam penanganan yang
berkelanjutan tersebut, diperlukan penajaman tentang kriteria permukiman kumuh
dan squatter baik pemerintah dengan memperhatikan kondisi sosial ekonomi
masyarakat serta lingkungannya. Pemahaman yang komprehensif kriteria tersebut
akan memudahkan perumusan kebijakan penanganan serta penentuan indikator
keberhasilannya
Tabel 1 Data Pertumbuhan Penduduk
Berdasarkan Provinsi (Juta jiwa)
Propinsi
|
2000
|
2005
|
2010
|
2015
|
2020
|
2025
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
(7)
|
11. NANGGROE ACEH DARUSSALAM
|
3,929.3
|
4,037.9
|
4,112.2
|
4,166.3
|
4,196.5
|
4,196.3
|
12. SUMATERA UTARA
|
11,642.6
|
12,452.8
|
13,217.6
|
13,923.6
|
14,549.6
|
15,059.3
|
13. SUMATERA BARAT
|
4,248.5
|
4,402.1
|
4,535.3
|
4,693.4
|
4,785.4
|
4,846.0
|
14. RIAU
|
4,948.0
|
6,108.4
|
7,469.4
|
8,997.7
|
10,692.8
|
12,571.3
|
15. JAMBI
|
2,407.2
|
2,657.3
|
2,911.7
|
3,164.8
|
3,409.0
|
3,636.8
|
16. SUMATERA SELATAN
|
6,210.8
|
6,755.9
|
7,306.3
|
7,840.1
|
8,369.6
|
8,875.8
|
17. BENGKULU
|
1,455.5
|
1,617.4
|
1,784.5
|
1,955.4
|
2,125.8
|
2,291.6
|
18. LAMPUNG
|
6,730.8
|
7,291.3
|
7,843.0
|
8,377.4
|
8,881.0
|
9,330.0
|
19. KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
|
900.0
|
971.5
|
1,044.7
|
1,116.4
|
1,183.0
|
1,240.0
|
31. DKI JAKARTA
|
8,361.0
|
8,699.6
|
8,981.2
|
9,168.5
|
9,262.6
|
9,259.9
|
32. JAWA BARAT
|
35,724.0
|
39,066.7
|
42,555.3
|
46,073.8
|
49,512.1
|
52,740.8
|
33. JAWA TENGAH
|
31,223.0
|
31,887.2
|
32,451.6
|
32,882.7
|
33,138.9
|
33,152.8
|
34. D I YOGYAKARTA
|
3,121.1
|
3,280.2
|
3,439.0
|
3,580.3
|
3,694.7
|
3,776.5
|
35. JAWA TIMUR
|
34,766.0
|
35,550.4
|
36,269.5
|
36,840.4
|
37,183.0
|
37,194.5
|
36. BANTEN
|
8,098.1
|
9,309.0
|
10,661.1
|
12,140.0
|
13,717.6
|
15,343.5
|
51. B A L I
|
3,150.0
|
3,378.5
|
3,596.7
|
3,792.6
|
3,967.7
|
4,122.1
|
52. NUSA TENGGARA BARAT
|
4,008.6
|
4,355.5
|
4,701.1
|
5,040.8
|
5,367.7
|
5,671.6
|
53. NUSA TENGGARA TIMUR
|
3,823.1
|
4,127.3
|
4,417.6
|
4,694.9
|
4,957.6
|
5,194.8
|
61. KALIMANTAN BARAT
|
4,016.2
|
4,394.3
|
4,771.5
|
5,142.5
|
5,493.6
|
5,809.1
|
62. KALIMANTAN TENGAH
|
1,855.6
|
2,137.9
|
2,439.9
|
2,757.2
|
3,085.8
|
3,414.4
|
63. KALIMANTAN SELATAN
|
2,984.0
|
3,240.1
|
3,503.3
|
3,767.8
|
4,023.9
|
4,258.0
|
64. KALIMANTAN TIMUR
|
2,451.9
|
2,810.9
|
3,191.0
|
3,587.9
|
3,995.6
|
4,400.4
|
71. SULAWESI UTARA
|
2,000.9
|
2,141.9
|
2,277.2
|
2,402.8
|
2,517.2
|
2,615.5
|
72. SULAWESI TENGAH
|
2,176.0
|
2,404.0
|
2,640.5
|
2,884.2
|
3,131.2
|
3,372.2
|
73. SULAWESI SELATAN
|
8,050.8
|
8,493.7
|
8,926.6
|
9,339.9
|
9,715.1
|
10,023.6
|
74. SULAWESI TENGGARA
|
1,820.3
|
2,085.9
|
2,363.9
|
2,653.0
|
2,949.6
|
3,246.5
|
75. GORONTALO
|
833.5
|
872.2
|
906.9
|
937.5
|
962.4
|
979.4
|
81. M A L U K U
|
1,166.3
|
1,266.2
|
1,369.4
|
1,478.3
|
1,589.7
|
1,698.8
|
82. MALUKU UTARA
|
815.1
|
890.2
|
969.5
|
1,052.7
|
1,135.5
|
1,215.2
|
94. PAPUA
|
2,213.8
|
2,518.4
|
2,819.9
|
3,119.5
|
3,410.8
|
3,682.5
|
Terlihat dari tabel 1 penduduk Indonesia bertambah dengan
kecepatan 1,49 persen per tahun, kemudian antara periode 2000-2005 dan
2020-2025 turun menjadi 1,34 persen dan 0,92 persen per tahun. Turunnya
laju pertumbuhan ini ditentukan oleh turunnya tingkat kelahiran dan kematian,
namun penurunan karena kelahiran lebih cepat daripada penurunan karena
kematian. Crude Birth Rate (CBR) turun dari sekitar 21 per 1000 penduduk
pada awal proyeksi menjadi 15 per 1000 penduduk pada akhir periode proyeksi,
sedangkan Crude Death Rate (CDR) tetap sebesar 7 per 1000 penduduk dalam
kurun waktu yang sama.
Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa pertumbuhan
penduduk pasti akan berdampak dari kepadatan penduduk pada suatu daerah
sehingga semakin menipisnya lahan hijau karena dimanfaatkan sebagai pemukiman.
Sebagai contoh provinsi DKI Jakarta mulai dari tahun 2000 sampai 2010 telah
terjadi pertambahan penduduk sebesar kurang lebih 600 ribu jiwa sedangkan lahan
atau luas daerah pemerintahan yang ada yaitu 661,52 km² tidak akan mencukupi
untuk kebutuhan pemukiman. Apabila dianalogikan berdasarkan data statistik
Indonesia untuk pertumbuhan penduduk pada tahun 2010 lahan permukiman yang
dibutuhkan oleh 1 orang masyarakat untuk tempat tinggal sebesar 5m2
maka lahan pemukiman yang dibutuhkan sekitar 8.981.500 jiwa adalah 44.907.500 m2 atau 449.075 km2. Jika
saja pertumbuhan penduduk terus-menerus tidak terkendali mungkin saja 25 tahun
kedepan DKI Jakarta tidak memiliki lahan terbuka.Berikut ini dampak yang
diakibatkan dari laju pertumbuhan penduduk DKI Jakarta.
Opini
Rumah adalah tempat tinggal bagi manusia. Dimana dengan dibangunnya rumah telah memenuhi salah satu dari kebutuhan dasar manusia, disamping akan adanya kebutuhan sandang dan pangan. Hal demikian yang menjadikan penyediaan perumahan tersebar secara meluas diberbagai wilayah, seperti wilayah Indonesia ini. Marak nya perumahan yang tersedia harus diimbangi dengan daya beli dari masyarakat itu sendiri atau tetap dapat membangun rumah tetapi perlu diperhatikan tingkat kelayakan dari rumah tersebut.
Rumah adalah tempat tinggal bagi manusia. Dimana dengan dibangunnya rumah telah memenuhi salah satu dari kebutuhan dasar manusia, disamping akan adanya kebutuhan sandang dan pangan. Hal demikian yang menjadikan penyediaan perumahan tersebar secara meluas diberbagai wilayah, seperti wilayah Indonesia ini. Marak nya perumahan yang tersedia harus diimbangi dengan daya beli dari masyarakat itu sendiri atau tetap dapat membangun rumah tetapi perlu diperhatikan tingkat kelayakan dari rumah tersebut.
Banyaknya pemukiman yang ada dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti terjadinya perpindahan penduduk
pemisalan urbanisasi, yakni perpindahan dari desa ke kota. Hal yang demikian
sering terjadi, dalam kasus ini untuk beberapa masyarakat yang berasal dari
daerah menginjakkan kakinya untuk bermukim atau mengandung nasib di wilayah
Jakarta. Hal ini dapat terjadi karena adanya kebutuhan untuk kehidupan yang
lebih baik, dimana tiap manusia menginginkan untuk kesejahteraan hidup sehingga
menjadikan masyarakat tersebut berpindah ke kota dengan tujuan memperoleh
pekerjaan yang layak.
Faktor kedua karena perekonomian di
Jakarta yang dinilai bagus. Hal ini yang menjadikan banyaknya masyarakat
menginginkan untuk dapat bekerja di Jakarta dengan maksud memperoleh kehidupan
yang layak.
Faktor ketiga karena wilayah kota
termasuk misalnya wilayah Jakarta dinilai sebagai pusat bisnis, pusat dari
pemerintahan, serta pusat dari perkembangan kehidupan. Hal yang demikian
menjadikan dengan membangun pemukiman di wiliayah kota akan berdampak baik bagi
masyarakat tersebut untuk memperoleh kehidupan atau perekonomian yang lebih
baik.
Faktor-faktor tersebut merupakan
sebagian faktor yang kami ketahui dalam maraknya kehidupan warga di wilayah
kota dengan dilihat dari segi padatnya pemukiman penduduk. Hal dengan yang
memberikan sinergi atau kolerasi yang positif apabilaa dua pihak yakni sisi
masyarakat dan sisi lingkungan kota dapat memberikan keuntungan satu sama lain.
Membangun pemukiman penting, dengan
adanya pemukiman menunjukkan adanya perkembangan kehidupan dari wilayah
tersebut. Namun, hal tersebut harus diimbangi dengan pendapatan dari
masyarakat, dikarenakan agar pemukiman tersebut dapat dinilai layak untuk
disinggahi dibutuhkan pendapatan yang seimbangan dengan kebutuhan hidup
masyarakat.
C.
pertumbuhan penduduk dan pendidikan
Pertumbuhan penduduk dan pendidikan adalah
perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai
perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu
unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk
pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan
secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan
digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Setiap tahunnya seluruh negara di dunia mengalami
pertumbuhan penduduk, salah satunya di
Indonesia. Seiring bertambahnya penduduk yang tidak terkontrol
mengakibatkan adanya masalah-masalah sosial,salah satunya adalah tingkat
pendidikan.Pada Negara-negara berkembang pendidikan merupakan masalah yang
serius.Diketahui bahwa tingkat pendidikan pada Negara-negara berkembang masih
relative rendah,Sehingga penduduk kurang mengetahui keadaan-keadaan sosial bagi
kehidupan masyarakat.Umumnya penduduk yang pendidikannya relative rendah ,pada
suatu ketika jika membentuk suatu keluarga mereka mempuyai banyak
anak,sedangkan anak-anak tersebut belum tentu mendapat pendidikan yang layak.
Hal ini menjadi factor mereka untuk berpindah
wilayah,terutama ke kota-kota besar.Biasanya mereka mendengar bahwa dikota itu
adalah tempat mencari rezeki yang baik.Bila melihat tingkat pendidikan di
kota,pendidikan disana sudah relative tinggi,dalam arti kata jika penduduk dari
desa mencari pekerjaan,sudah agak sulit karena dikota yang diutamakn adalah
pendidikan minimalnya setingkat sekolah menengah atas. Kenyataanya adalah
ketika penduduk tersebut tidak mendapat pekerjaan mereka mesih tetap bertahan
di wilayah itu yang menimbulkan masalah-masalah sosial bagi wilayah perkotaan.
Pertumbuhan penduduk dan tingkat pendidikan mempunyai
keterkaitan yang serius. Semakin bertambahnya jumlah penduduk di suatu wilayah
berarti tingkat pendidikan di daerah tersebut juga bertambah. Kebutuhan
pendidikannya juga ikut bertambah. Pendidikan menjadi kebutuhan yang sangat
penting bagi seluruh masyarakat di dunia karena seperti pada salah satu kutipan
undang-undang nomor 4 tahun l950, telah di sebutkan secara jelas tentang tujuan
pendidikan dan pengajaran yang pada intinya, ialah untuk membentuk manusia
susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air berdasarkan pancasila dan
kebudayaan kebangsaan Indonesia .Pertumbuhan penduduk harus lebih dimaknai
bahwa semakin bertambahnya penduduk maka makin bertambah pula masyarakat yang
akan membantu memajukan negara ini
Helen Callaway,
seorang ahli antropologi Amerika yang mempelajari masayakat buta huruf,
menyimpulkan bahwa perkembangan ekonomi dan perluasan pendidikan dasar telah
memperluas jurang pemisah antara pria dan wanita. Hampir di mana-mana pria
diberikan prioritas untuk pendidikan umum dan latihan-latihan teknis. Mereka
adalah orang-orang yang mampu menghadapi tantangan-tantangan dalam dunia.
Sebaliknya pengetahuan dunia ditekan secara tajam pada tingkat yang terbawah.
Pertambahan
penduduk yang cepat, lepas daripada pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas
pendidikan, cenderung untuk menghambat perimbangan pendidikan. Kekurangan
fasilitas pendidikan menghambat program persamaan/perimbangan antara laki-laki
dan wanita, pedesaan dan kota, dan antara bagian masyarakat yang kaya dan
miskin.
Pengaruh
daripada dinamika penduduk terhadap pendidikan juga dirasakan pada keluarga.
Penelitian yang dilakukan pada beberapa negara dengan latar belakang budaya
yang berlainan menunjukkan bahwa jika digabungkan dengan kemiskinan, keluarga
dengan jumlah anak banyak dan jarak kehamilan yang dekat, menghambat perkembangan
berfikir anak-anak, berbicara dan kemauannya, di samping kesehatan dan
perkembangan fisiknya. Kesulitan orang tua dalam membiayai anak-anak yang
banyak, lebih mempersulit masalah ini.
Pertambahan
penduduk yang cepat menghambat program-program perluasan pendidikan, juga
mengarah pada aptisme di dunia yang kesulitan untuk mengatasinya.
Dampak
pertumbuhan penduduk terhadap kualitas pendidikan di Indonesia
Suatu
wilayah dengan pertambahan penduduk yang pesat dapat menyebabkan masalah-
masalah pendidikan, pengangguran, kesenjangan sosial dan masalah-masalah
lainnya. Dengan jumlah penduduk yang besar maka fasilitas- fasilitas sosial,
pendidikan dan pekerjaan juga ikut meningkat. Jika penduduk di suatu kota yang
padat tidak terpenuhi fasilitas pendidikannya maka akan menyebabkan penurunan
tingkat pendidikan wilayah tersebut. Tingkat pendidikan yang rendah dapat
menyebabkan pengangguran sehingga dampak pada tingkat perekonomian juga
memburuk. Jika masalah ini terus diabaikan maka kemerosotan negara tidak dapat
dihindari.
Tingkat
pendidikan yang buruk dapat menyebabkan anak-anak mengalami depresi. Hal ini
memicu terjadinya pekerjaan-pekerjaan yang tidak layak dilakukan oleh anak-anak
di bawah umur. Bahkan dampak lain dari masalah ini bisa menyebabkan tingkat tindakan
kriminal yang dilakukan anak-anak meningkat. Generasi muda dan anak-anak yang
cerdas adalah kunci kemajuan suatu negara. Jika masa kanak-kanak mereka diisi
dengan hal-hal negatif maka jalan menuju kesuksesan bangsa akan semakin jauh.
Penduduk
merupakan pelaku pembangunan. Maka kualitas penduduk yang tinggi akan lebih
menunjang laju pembangunan ekonomi. Usaha yang dapat dilakukan adalah
meningkatkan kualitas penduduk melalui fasilitas pendidikan, perluasan lapangan
pekerjaan dan penundaan usia kawin pertama.
Di
negara-negara yang anggaran pendidikannya paling rendah, biasanya menunjukkan
angka kelahiran yang tinggi. Tidak hanya persediaan dana yang kurang, tetapi
komposisi usia secara piramida pada penduduk yang berkembang dengan cepat juga
berakibat bahwa rasio antara guru yang terlatih dan jumlah anak usia sekolah
akan terus berkurang.
Negara
Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga untuk melaksanakan
pembangunan dalam segala bidang belum dapat berjalan dengan cepat, karena
kekurangan modal maupun tenaga tenaga ahli/ terdidik, Akibatnya fasilitas
secara kualitatif dalam bidang pendidikan masih terbatas. Pertambahan penduduk
yang cepat, lepas daripada pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas
pendidikan, cenderung untuk menghambat perimbangan pendidikan. Kekurangan
fasilitas pendidikan menghambat program persamaan atau perimbangan antara
pedesaan dan kota, dan antara bagian masyarakat yang kaya dan miskin. Oleh
karena itu, masyarakat dalam mencapai pendidikan yang tinggi masih sedikit
sekali. Hal ini disebabkan karena :
·
Tingkat
kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.
·
Besarnya
anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan.
·
Pendapatan
perkapita penduduk di Indonesia rendah sehingga belum dapat memenuhi Kebutuhan
hidup primer, dan untuk biaya sekolah.
Dampak
yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah:
1.
Rendahnya
penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara
maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia
besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat
diperlukan dalam pembangunan.
2.
Rendahnya
tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang
baru. Hal ini nampak dengan ketidak mampuan masyarakat merawat hasil
pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena
ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini
apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan.
3.
Pengaruh
daripada dinamika penduduk terhadap pendidikan juga dirasakan pada keluarga.
Penelitian yang dilakukan pada beberapa negara dengan latar belakang budaya
yang berlainan menunjukkan bahwa jika digabungkan dengan kemiskinan, keluarga
dengan jumlah anak banyak dan jarak kehamilan yang dekat, menghambat
perkembangan berfikir anak-anak, berbicara dan kemauannya, di samping kesehatan
dan perkembangan fisiknya. Kesulitan orang tua dalam membiayai anak-anak yang
banyak, lebih mempersulit masalah ini.
D. PERTUMBUHAN
PENDUDUK DAN PENYAKIT YANG BERKAITAN DENGAN LINGKUNGAN HIDUP
Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik
pertambahan maupun penurunannya. Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk adalah kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk.
Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami sedangkan perpindahan penduduk
adalah faktor non alami. Migrasi ada dua yaitu migrasi masuk yang artinya
menambah jumlah penduduk sedangkan migrasi keluar adalah mengurangi jumlah
penduduk. Dalam dalam masalah ini maka penduduk tidak aka jauh dengan masalah
kesehatan atau penyakit yang melanda penduduk tersebut,dikarenakan lingkungan
yang kurang terawat ataupun pemukiman yang kumuh,seperti limbah pabrik,selokan
yang tidak terawat yang menyebabkan segala penyakit akan melanda para penghuni
wilayah tersebut yang mengakibatkan kematian dan terjadi pengurangan jumlah
penduduk. Untuk menjamin kesehatan bagi semua orang di lingkunan yang sehat,
perlu jauh lebih banyak daripada hanya penggunaan teknologi medikal, atau usaha
sendiri dalam semua sektor kesehatan. Usaha-usaha secara terintegrasi dari
semua sektor, termasuk organisasi-organisasi, individu-individu, dan
masyarakat, diperlukan untuk pengembangan pembangunan sosio-ekonomi yang
berkelanjutan dan manusiawi, menjamin dasar lingkungan hidup dalam
menyelesaikan masalah-masalah kesehatan. Seperti semua makhluk hidup, manusia
juga bergantung pada lingkungannya untuk memenuhi keperluan-keperluan kesehatan
dan kelangsungan hidup. Kesehatanlah yang rugi apabila lingkungan tidak lagi
memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia akan makanan, air, sanitasi, dan tempat
perlindungan yang cukup dan aman- karena kurangnya sumber-sumber atau
distribusi yang tidak merata. Kesehatanlah yang rugi apabila orang-orang
menghadapi unsur-unsur lingkungan yang tidak ramah- seperti binatang-binatang
mikro, bahan-bahan beracun, musuh bersenjata atau supir-supir yang mabuk.
Kesehatan manusia adalah keperluan dasar untuk pembangunan berkelanjutan. Tanpa
kesehatan, manusia tidak dapat membangun apa pun, tidak dapat menentang
kemiskinan, atau melestarikan lingkungan hidupnya. Sebaliknya, pelestarian
lingkungan hidup merupakan hal pokok untuk kesejahteraan manusia dan proses
pembangunan. Lingkungan yang sehat menghasilkan masyarakat yang sehat,
sebaliknya lingkungan yang tidak sehat menyebabkan masyarakat yang tidak sehat
pula.
Dampak lingkungan dan penyakit
Dampak lingkungan yang terjadi akibat masalah ledakan
penduduk adalah polusi. Tingkat polusi bergerak naik seiring dengan semakin
bertambahnya jumlah penduduk disuatu area permukiman. Polusi ditimbulkan dari
asap hasil pembuangan kendaraan bermotor yang jumlahnya saat ini semakin
meningkat tajam. Hal ini terlihat semakin tingginya frekuensi kemacetan yang
terjadi dijalan-jalan yang membuat jalan di kota tidak lancer lagi di
lalui.Ujung dari semua ledakan penduduk itu adalah kerusakan lingkungan dengan
segala dampak ikutannya seperti menurun kualitas pemukiman dan lahan yang
ditelantarkan serta hilangnya fungsi ruang terbuka. Dampak sosial yang terjadi
akibat masalah ledakan penduduk adalah kemiskinan, karena banyaknya penduduk,
lapangan pekerjaan terbatas, akibatnya banyaklah yang menganggur. Kemiskinan
berkaitan erat dengan kemampuan mengakses pelayanan kesehatan serta pemenuhan
kebutuhan gizi dan kalori. Dengan demikian penyakit masyarakat umumnya
berkaitan dengan penyakit menular seperti diare, penyakit lever, dan TBC.
Selain itu masyarakat menderita penyakit kekurangan gizi termasuk busung lapar
terutama pada bayi. Kematian bayi adalah konsekuensi dari penyakit yang
ditimbulkan karena kemiskinan. Ledakan penduduk adalah masalah yang harus
segera ditangani dengan serius oleh pihak-pihak yang terkait karena apabila
permasalahan ini terus berlanjut akan mengakibatkan dampak-dampak yang telah
dijelaskan. Adapun solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan ledakan
penduduk yaitu;
Melakukan Program Transmigrasi Program transmigrasi adalah
program nasional untuk memindahkan kelompok penduduk dari suatu tempat ke
tempat yang lain. Saya rasa program transmigrasi ini sudah banyak menolong
penduduk Indonesia.
Melakukan Program Keluarga Berencana Dengan adanya program
KB dapat mencegah kelahiran terlalu banyak anak. Saya berpendapat bahwa program
KB sudah berhasil. Sekarang di Indonesia jumlah anak yang lahir setiap tahun
sudah menurun.
Mengoptimalkan Lahan Dengan Menggunakan Teknologi. Hal ini
disebabkan padatnya penduduk mengakibatkan banyaknya lahan yang dipergunakan
untuk pemukiman, sehingga lahan yang tadinya merupakan tempat penduduk menanam
tanaman pangan beralih fungsi sebagai lahan pemukiman. Peralihan fungsi ini
membuat penurunan terhadap produksi pangan penduduk sehingga penduduk mengalami
kekurangan pangan. Oleh karena itu diperlukan penggunaan teknologi agar dapat
meningkatkan produksi pangan walaupun denganlahan sempit. 4. Pemerataan
pembangunan Hal ini dapat di lihat dikota-kota yang merupakan titik sentral
pembangunan dan kegiatan ekonomi. Seharusnya pembangunan tidak hanya terpusat
dikota-kota tetapi juga dilakukan dikabupaten. Jika pembangunan dilakukan
secara merata dikabupaten maka sangat kecil kemungkinan penduduk yang tinggal
dikabupaten pindah ke kota.
E.
PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN KELAPARAN
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan suatu wilayah yang
dikarenakan bertambahnya angka kelahiran maupun berkurangnya jumlah penduduk
yang dikarenakan angka kematian bertambah,perpindahan penduduk dari suatu
daerah ke daerah lain atau ke tempat lain seperti migrasi,transmigrasi dab
sebagainya. Jumlah penduduk disuatu wilayah saat ini sangat mencemaskan selain
bertambahnya jumlah penduduk maka semakin sempit pula bagi mereka yang untuk
mendapatka lapangan pekerjaan ataupun untuk mencari mata pencarian mereka untuk
menjalani kebutuhan hidup,karena dapat menimbulkan angka kelaparan di bangsa
ini akan bertambah yang disebabkan masalah tadi seperti sulitnya untuk berusaha
mendapatkan kerja untuk mencukupi kebutuhan hidup karena semaki padatnya
penduduk maka semakin sempit pula peluang mereka untuk mendapatkan kebutuhan
yang mereka inginkan. Dari masalah tersebut maka angka kematian pun semakin
bertambah,dan bisa merepotkan para pemerintah untuk menyensus penduduk yang
bertempat tinggal,walaupun pemerintah sudah mencanangkan program untuk keluarga
yang berencana tetapi sulit untuk bagi kita menjalankan perintah tersebut
dikarenakan masalah ekonomi dan kebutuhan yang mendesak. Maka dari itu semoga
pemerintah bisa lebih tegas lagi untuk menjalankan program tersebut di
antaranya mencegah orang untuk bermigrasi,karena dengan migrasi banyak orang
yang menganggur dan menyusahkan pemerintah untuk menyensus selain itu para
migrasi yang tidak bekerja hanya menjadi pengemis jalanan yang menyebabkan
kepadatan penduduk yang sia – sia dan menyebabkan banyak orang yang kelaparan yang
bisa mengakibatkan kematian.
Dampak lingkungan yang terjadi akibat masalah ledakan
penduduk adalah polusi. Tingkat polusi bergerak naik seiring dengan semakin
bertambahnya jumlah penduduk disuatu area permukiman. Polusi ditimbulkan dari
asap hasil pembuangan kendaraan bermotor yang jumlahnya saat ini semakin
meningkat tajam. Hal ini terlihat semakin tingginya frekuensi kemacetan yang
terjadi dijalan-jalan yang membuat jalan di kota tidak lancer lagi di
lalui.Ujung dari semua ledakan penduduk itu adalah kerusakan lingkungan dengan
segala dampak ikutannya seperti menurun kualitas pemukiman dan lahan yang
ditelantarkan serta hilangnya fungsi ruang terbuka. Dampak sosial yang terjadi
akibat masalah ledakan penduduk adalah kemiskinan, karena banyaknya penduduk,
lapangan pekerjaan terbatas, akibatnya banyaklah yang menganggur. Kemiskinan
berkaitan erat dengan kemampuan mengakses pelayanan kesehatan serta pemenuhan
kebutuhan gizi dan kalori. Dengan demikian penyakit masyarakat umumnya
berkaitan dengan penyakit menular seperti diare, penyakit lever, dan TBC.
Selain itu masyarakat menderita penyakit kekurangan gizi termasuk busung lapar
terutama pada bayi. Kematian bayi adalah konsekuensi dari penyakit yang
ditimbulkan karena kemiskinan. Ledakan penduduk adalah masalah yang harus
segera ditangani dengan serius oleh pihak-pihak yang terkait karena apabila
permasalahan ini terus berlanjut akan mengakibatkan dampak-dampak yang telah
dijelaskan. Adapun solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan ledakan
penduduk yaitu;
Melakukan Program Transmigrasi Program transmigrasi adalah
program nasional untuk memindahkan kelompok penduduk dari suatu tempat ke
tempat yang lain. Saya rasa program transmigrasi ini sudah banyak menolong
penduduk Indonesia.
Melakukan Program Keluarga Berencana Dengan adanya program
KB dapat mencegah kelahiran terlalu banyak anak. Saya berpendapat bahwa program
KB sudah berhasil. Sekarang di Indonesia jumlah anak yang lahir setiap tahun
sudah menurun.
Mengoptimalkan Lahan Dengan Menggunakan Teknologi. Hal ini
disebabkan padatnya penduduk mengakibatkan banyaknya lahan yang dipergunakan
untuk pemukiman, sehingga lahan yang tadinya merupakan tempat penduduk menanam
tanaman pangan beralih fungsi sebagai lahan pemukiman. Peralihan fungsi ini
membuat penurunan terhadap produksi pangan penduduk sehingga penduduk mengalami
kekurangan pangan. Oleh karena itu diperlukan penggunaan teknologi agar dapat
meningkatkan produksi pangan walaupun denganlahan sempit. 4. Pemerataan
pembangunan Hal ini dapat di lihat dikota-kota yang merupakan titik sentral
pembangunan dan kegiatan ekonomi. Seharusnya pembangunan tidak hanya terpusat
dikota-kota tetapi juga dilakukan dikabupaten. Jika pembangunan dilakukan
secara merata dikabupaten maka sangat kecil kemungkinan penduduk yang tinggal
dikabupaten pindah ke kota.
F
. kemiskinan dan keterbelakangan
Kemiskinan dan keterbelkangan adalah keadaan dimana terjadi
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat
berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang
memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya
dari sudut ilmiah yang telah mapan, dll.
Kemiskinan tidak hanya menjadi permasalahan
bagi negara berkembang, bahkan negara-negara maju pun mengalami kemiskinan
walaupun tidak sebesar Negara berkembang. Persoalannya sama namun dimensinya
berbeda. Persoalan kemiskinan di negara maju merupakan bagian terkecil dalam
komponen masyarakat mereka tetapi bagi negara berkembang persoalan menjadi
lebih kompleks karena jumlah penduduk miskin hampir mencapai setengah dari
jumlah penduduk. Kemiskinan merupakan masalah dalam pembangunan yang bersifat
multidimensi. Kemiskinan ditandai oleh keterbelakangan dan pengangguran yang
selanjutnya meningkat menjadi pemicu ketimpangan pendapatan dan kesenjangan
antar golongan penduduk.
Kesenjangan dan pelebaran jurang kaya miskin
tidak mungkin untuk terus dibiarkan karena akan menimbulkan berbagai persoalan
baik persoalan social maupun politik di masa yang akan datang.
Mengukur kemiskinan
dan keterbelakangan
Kemiskinan bisa
dikelompokan dalam dua kategori , yaitu Kemiskinan absolut dan Kemiskinan
relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang konsisten ,
tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah contoh dari pengukuran
absolut adalah persentase dari populasi yang makan dibawah jumlah yg cukup
menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk
laki laki dewasa).
Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai hidup dg pendapatan dibawah USD
$1/hari dan Kemiskinan menengah
untuk pendapatan dibawah $2 per hari, dg batasan ini maka diperkiraan pada 2001
1,1 miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang
didunia mengonsumsi kurang dari $2/hari."Proporsi penduduk negara berkembang yang hidup dalam
Kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada 1990 menjadi 21% pada 2001." Melihat pada periode 1981-2001, persentase dari
penduduk dunia yang hidup dibawah garis kemiskinan $1 dolar/hari telah
berkurang separuh. Tetapi , nilai dari $1 juga mengalami penurunan dalam kurun
waktu tersebut.
Meskipun kemiskinan
yang paling parah terdapat di dunia bekembang, ada bukti tentang kehadiran
kemiskinan di setiap region. Di negara-negara maju, kondisi ini menghadirkan
kaum tuna wisma yang berkelana ke sana kemari dan daerah pinggiran kota dan
penduduk yang miskin. Kemiskinan dapat dilihat sebagai kondisi kolektif
masyarakat miskin, atau kelompok orang-orang miskin, dan dalam pengertian ini
keseluruhan Negara kadang-kadang dianggap
miskin. Untuk menghindari stigma ini, negara-negara ini biasanya disebut
sebagai negara berkembang .
Ada dua macam ukuran kemiskinan yang umum dan
dikenal antara lain
1 Kemiskinan Absolut
Konsep kemiskinan pada umumnya selalu dikaitkan dengan pendapatan dan
kebutuhan, kebutuhan tersebut hanya terbatas pada kebutuhan pokok atau
kebutuhan dasar ( basic need ).
Kemiskinan dapat digolongkan dua bagian yaitu :
a. Kemiskinan untuk memenuhi bebutuhan dasar.
b. Kemiskinan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.
Konsep kemiskinan pada umumnya selalu dikaitkan dengan pendapatan dan
kebutuhan, kebutuhan tersebut hanya terbatas pada kebutuhan pokok atau
kebutuhan dasar ( basic need ).
Kemiskinan dapat digolongkan dua bagian yaitu :
a. Kemiskinan untuk memenuhi bebutuhan dasar.
b. Kemiskinan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.
2. Kemiskinan Relatif
Menurut Kincaid ( 1975 ) semakin besar ketimpang antara tingkat hidup orang kaya dan miskin maka semakin besar jumlah penduduk yang selalu miskin. Sehingga Bank Dunia ( world bank ) membagi aspek tersebut dalam tiga bagian antara lain :
Menurut Kincaid ( 1975 ) semakin besar ketimpang antara tingkat hidup orang kaya dan miskin maka semakin besar jumlah penduduk yang selalu miskin. Sehingga Bank Dunia ( world bank ) membagi aspek tersebut dalam tiga bagian antara lain :
1. Jika 40 % jumlah penduduk berpendapat rendah menerima kurang dari 12 % pendapatan nasionalnya maka pembagian pembangunan sangat timpang.
2. Apabila 40 % lapisan penduduk
berpendapatan rendah menikmati antara 12 – 17 % pendapatan nasional dianggap
sedang.
3. Jika 40 % dari penduduk berpendapatan
menengah menikmati lebih dari 17 % pendapatan nasional maka dianggap rendah
Penyebab kemiskinan dan keterbelakangan
Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:
penyebab individual, atau patologis, yang
melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari
si miskin. Contoh dari perilaku dan pilihan adalah penggunaan keuangan tidak
mengukur pemasukan.
penyebab keluarga, yang menghubungkan
kemiskinan dengan pendidikan keluarga. Penyebab keluarga juga dapat berupa
jumlah anggota keluarga yang tidak sebanding dengan pemasukan keuangan
keluarga.
penyebab sub-budaya (subcultural),
yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau
dijalankan dalam lingkungan sekitar. Individu atau keluarga yang mudah tergoda
dengan keadaan tetangga adalah contohnya.
penyebab agensi, yang melihat kemiskinan
sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi.
Contoh dari aksi orang lain lainnya adalah gaji atau honor yang dikendalikan
oleh orang atau pihak lain. Contoh lainnya adalah perbudakan. penyebab
struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari
struktur sosial. Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran
adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di amerika serikat (negara terkaya
per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang diistilahkan
sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera atau rencana bantuan
publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan.
2 .ilmu teknologi dan pengetahuan
lingkungan
Ilmu teknologi adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan dalam alam manusia, Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan
rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup
pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu
bukan sekadar pengetahuan ( knowledge ), tetapi ilmu merangkum
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat
secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu
tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia
berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya.
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui
atau disadari oleh seseorang. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah
berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal.
Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali
benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan
sebelumnya.
Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan
praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai
keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Dalam memasuki Era Industrialisasi,
pencapaiannya sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi karena teknologi
adalah mesin penggerak pertumbuhan melalui industri. Sebagian beranggapan
teknologi adalah barang atau sesuatu yang baru namun, teknologi itu telah
berumur sangat panjang dan merupakan suatu gejala kontemporer. Setiap zaman
memiliki teknologinya sendiri.
Seiring waktu perkembangan ilmu pengetahuan alam
mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan teknologi. Pada hakikatnya,
teknologi merupakan alat untuk membantu manusia dalam mencapai tujuan secara
ilmiah. Semakin besar teknologi yang diciptakan dan dikembangkan semakin besar
pula polusi dan pencemaran yang dihasilkan. Hal ini terjadi karena tidak adanya
penanganan yang tepat serta penggunaan teknologi yang baik. Seharusnya
perkembangan teknologi yang semakin maju ini dapat dimanfaatkan dalam berbagai
bidang yang dapat membantu kehidupan manusia.
Perkembangan teknologi yang sangat signifikan ini tidak
hanya memberikan dampak positif bagi kehidupan melainkan memberikan dampak
negatif pula contohnya pencemaran lingkungan. Berdasarkan hal tersebut semua
makhluk hidup harus dapat menghindari pencemaran lingkungan tersebut baik
secara langsung maupun tidak langsung .
Pengetahuan lingkungan adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan
hidup, yang merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu yang bertujuan
untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut hubungan makhluk hidup
dan lingkungan. Sedang ekologi merupakan salah satu ilmu bagi ilmu lingkungan.
Ekologi berasal dari bahasa yunani “oikos” (rumah tangga) dan “logos” (ilmu), secara
harfiah ekologi berarti ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup. Yang merupakan
rumah tangga makhluk hidup adalah lingkungan hidupnya.
a . keberlanjutan pembangunan
Perkembangan Teknologi
mengakibatkan perubahan signifikan terhadap seluruh aspek kehidupan manusia.
Perkembangan teknologi informasi meliputi perkembangan infrastruktur teknologi,
khususnya dalam bidang teknologi informasi, seperti adanya hardware,
software, teknologi penyimpanan data (storage), dan teknologi
komunikasi (Laudon, 2006: 174). Perkembangan teknologi tidak hanya
mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga bidang-bidang lain, seperti kesehatan,
pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain. Tahun 1650 sampai dengan 1955
dinyatakan oleh Alvin Toffler sebagai era industri. Era ini dimulai dengan
terjadinya revolusi industri, yaitu sejak ditemukannya mesin-mesin
industri. Tenaga kerja manusia di dalam pabrik mulai diganti dengan
mesin.
Kita berada pada zaman
Teknologi dan Informasi.
·
Telah di temukan alat elektronik anti bakteri
pada mesin cuci
·
Lemari es dan pendingin ruangan yaitu dengan
menggunakan teknologi nano.
·
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak
bisa kita hindari dalam kehidupan
·
Kemajuan teknologi akan berjalan sesuai
dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Manusia tidak bisa menipu
diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif
bagi manusia. Untuk mencegah atau mengurangi akibat negative kemajuan
teknologi, pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan-peraturan atau
melalui suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna
teknologi.
b. mutu lingkungan hidup dengan resiko
Pengertian tentang
mutu lingkungan è
mencapai tujuan pengelolaan lingkungan.
Perbincangan tentang
lingkungan : perbincangan tentang mutu lingkungan.
Mutu lingkungan
umumnya hanyalah dikaitkan dengan masalah lingkungan misalnya pencemaran,
erosi, dan banjir.
Secara sederhana
kualitas lingkungan hidup : Keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya
dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Berbagai
keperluan hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar/fisik seperti makan minum,
perumahan sampai kebutuhan rohani/spiritual seperti pendidikan, rasa aman,
ibadah dan sebagainya.
Ø Secara alami,
kehidupan merupakan hubungan yang terjadi timbal balik antara sumber daya
manusia dan sumber daya alam (baik yang dapat diperbaharui atau pun tidak).
Ø Hubungan timbal balik
tersebut pada akhirnya adalah penentu laju pembangunan.
Ø Faktor-faktor yang
mempengaruhi dan menentukan perkembangan pembangunan adalah lingkungan sosial
(jumlah, kepadatan, persebaran, dan kualitas penduduk), dan pengaruh kehidupan
sosial budaya, ekonomi, politik, teknologi, dan sebagainya
·
Indonesia
negara subur makmur dengan kondisi alam yang sangat mendukung ditambah pula
dengan potensi sumber daya mineral yang sangat melimpah ruah.
·
Indonesia
sampai saat ini hanya bisa menjadi negara berkembang, bukan negara maju.
·
Banyak
faktor yang menyebabkan Indonesia tidak kunjung menjadi negara maju.
·
Pengelolaan
negara yang tidak profesional termasuk dalam hal pengelolaan potensi alam.
Kualitas lingkungan
hidup dibedakan berdasarkan biofisik, sosial ekonomi, dan budaya yaitu :
1.
Lingkungan
biofisik adalah lingkungan yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang
berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Komponen biotik merupakan
makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia, sedangkan komponen abiotik
terdiri dari benda-benda mati seperti tanah, air, udara, cahaya matahari.
Kualitas lingkungan biofisik dikatakan baik jika interaksi antar komponen
berlangsung seimbang.
2.
Lingkungan
sosial ekonomi, adalah lingkungan manusia dalam hubungan dengan sesamanya dalam
memenuhi kebutuhan hidup. Standar kualitas lingkungan sosial ekonomi dikatakan
baik jika kehidupan manusia cukup sandang, pangan, papan, pendidikan dan
kebutuhan lainnya.
3. Lingkungan
budaya adalah segala kondisi, baik berupa materi (benda) maupun nonmateri yang
dihasilkan oleh manusia melalui aktifitas dan kreatifitasnya. Lingkungan budaya
dapat berupa bangunan, peralatan, pakaian, senjata. Dan juga termasuk non
materi seperti tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian, sistem politik dan
sebagainya. Standar kualitas lingkungan diartikan baik jika di lingkungan
tersebut dapat memberikan rasa aman, sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya
dalam menjalankan dan mengembangkan sistem budayanya. Pasal 28H Undang-Undang
Dasar Tahun 1945 mengamanatkan bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat
merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia. Artinya bahwa menjaga
lingkungan hidup agar tetap baik dan sehat adalah sebuah kewajiban karena merupakan
bagian dari hak asasi setiap warga negara Indonesia.
c. kesadaran lingkungan
Tujuan peningkatan
kesadaran lingkungan ialah :
Ø Memasyarakatkan
lingkungan hidup, jadi bukan sekedar menanamkan pengertian masyarakat kepada
permasalahannya saja.
Ø Membangkitkan
partisipasi untuk ikut memelihara kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan
hidup.
Ø Yang diperlukan
adalah masyarakat yang aktif mengawasi lingkungan hidup, di samping menjaga
lingkungan sendiri secara langsung
d. hubungan lingkungan dengan pembangunan
Dalam pembangunan,
sumberdaya alam merupakan komponen , sumberdaya alam memberikan kebutuhan azasi
bagi kehidupanè
keseimbangan ekosistem harus tetap terpelihara.
Seringkali
meningkatnya kebutuhan akan hasil proyek pembangunan, keseimbangan terganggu,
bisa membahayakan kehidupan umat manusia. Proses pembangunan mempunyai akibat
yang lebih luas terhadap lingkungan hidup manusia, baik akibat langsung maupun
akibat sampingan seperti pengurangan sumber kekayaan alam secara kuantitatif
dan kualitatif, pencemaran biologis, pencemaran kimiawi, gangguan fisik dan
gangguan sosial – budaya.
e . pencemaran dan perusakan lingkungan hidup untuk
proses pembangunan
GBHN tahun 1988,
pembangunan industri merupakan bagian darai pembangunan ekonomi jangka panjang
untuk mencapai struktur ekonomi yang semakin seimbang dan sektor industri yang
semakin maju dan didukung oleh sektor pertanian yang tangguh. Selanjutnya
digariskan pula bahwa proses industrialisasi harus mampu mendorong
berkembangnya industri sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi, pencipta
lapangan kerja baru, sumber peningkatan ekspor dan penghematan devisa,
penunjang pembangunan daerah, penunjang pembangunan sektor-sektor lainnya
sekaligus sebagai wahana pengembangan dan penguasaan teknologi.
Kegiatan pembangunan
industri menimbulkan dampak-dampak negative diantaranya :
Ø Pandangan yang kurang
menyenangkan pada wilayah industri
Ø Penurunan nilai tanah
di sekitar industri bagi pemukiman
Ø Timbul kebisingan
oleh pengoperasian peralatan
Ø Bahan-bahan buangan
yang dikeluarkan industri dapat mengganggu atau mengotori udara, air dan tanah
Ø Perpindahan penduduk
yang dapat menimbulkan dampak sosial
Ø Hasil produksi
industri dapat mempengaruhi pola hidup masyarakat
Ø Timbulnya kecemburuan
sosial
Berdasarkan faktor penyebabnya,
bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1 Bentuk Kerusakan
Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Bencana alam banyak
melanda Indonesia è
menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami di
Serambi Mekah dan Nias, gempa 5 skala
Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, gunung Merapi, gunung
Sinabung è contoh fenomena alam
yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
2 Kerusakan
Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia
Manusia sebagai
makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola
kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern èSeringkali tidak
diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya.
Beberapa
bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
Ø Terjadinya pencemaran
(pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak
adanya kawasan industri.
Ø Terjadinya banjir,
sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam
menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
Ø Terjadinya tanah
longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia
yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan
lingkungan hidup antara lain:
o
Penebangan
hutan secara liar (penggundulan hutan).
o
Perburuan
liar.
o
Merusak
hutan bakau.
o
Penimbunan
rawa-rawa untuk pemukiman.
o
Pembuangan
sampah di sembarang tempat.
o
Bangunan liar
di daerah aliran sungai (DAS).
o
Pemanfaatan
sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
Sumber:
http://blog.uin-malang.ac.id/warokakmaly/2011/03/04/fenomena-perkembangan-penduduk-indonesia/http://febrah.blogspot.com/
http://hannitacambridge.blogspot.com
https://alf14n08.wordpress.com/2011/11/12/